Pacaran Yang Di Perdakan

     
         Pacaran……… kegiatan itu sudah tidak asing lagi di mata seluruh masyarakat terkhusus kaum muda. Suatu hal menarik memang ketika salah satu daerah membuat peraturan daerah mengenai pacaran. Saya tidak tau jelas mengenai bentuk peraturannya yg jelas setelah saya cermati ketika suatu program acara di salah satu televisi nasional menjadikan topik tersebut untuk di jadikan perdebatan. Saya pun tidak banyak tau apakah peraturan tersebut sudah dibuat dan diaplikasikan atau hanya baru wacana saja. Saya tidak mengkomentari struktur bentuk peraturannya bagaiamana karena saya pun juga tidak tau isi dari perda tersebut secara detail, yang jelas ketika saya mencermati proses kegiatan debat yang di laksanakan distasiun tv nasional tersebut bahwa perda tersebut saya simpulkan berisikan ketidak setujuan dengan pacaran dan jika pacaran terlarut malam akan di nikahkan.
            
         Yang namanya debat pasti ada yang pro dan yang kontra,,,,, ya iya la ya, kalau pro semua apa cobak yang didebatkan. Saya yakin walaupun ada yang pro dan kontra pasti bapak-bapak yang melakukan kegiatan debat memiliki keinginan untuk menjadikan pemuda Indonesia menjadi baik.
Menurut pemimpin di daerah tersebut perda ini sangat baik untuk menjadikan anak-anak muda menjadi lebih baik lagi, itu si menurut sang pemimpin. Tapi di balik itu semua sang psikolog,,,, ternyata yang kontra di wakili oleh psikolog sedangkan yang pro sudah jelas di wakili oleh pemimpin yang membuat peraturan tersebut. Jadi menurut psikolog kalau saya simpulkan bukan kek gitu menjadikan pemuda yang lebih baikkk harus ada aspek aspek pendekatan kepada sang anak bukan secara ekstrim langsung buat peratuaran dan melarangnya. Ingat lho tujuan mereka baik,,,,, hanya jalannya yang  membuat pro dan kontra.



       Ngomong-ngomong dengan pacaran, sebanarnya pacaran itu apa si,,,,, sempat sang psikolog menayakan kepada si pembuat perda tapi saya engak mau terfokus dengan acara tersebut, saya hanya mendapat inspirasi dari kegiatan debat tersebut. Kalau saya liat di KBBI Pacaran adalah teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta dan kasih. Berarti di dalam pacaran terdapat cinta dan kasih so swetttttt x ternnyata.

         Lantas apakah pacaran itu baik bagi remaja?????,,, kebanyakan orang si telah menjustifikasi bahwa pacaran itu buruk…. Coba kita liat kisah dulu ya,,, baru kita bisa nilai sendiri apakah pacaran itu baik atau buruk.

             Kisah pertama, seorang perempuan hidup di negri perantauan….. tau la ya kalau hidup di kota orang pastinya jauh dari orang tua dan jauh dari keluarga.. Dan pada saat itu sang perempuan sedang mengalami musibah. Perempuan ini bigung mau minta bantuan siapa, teman ok si teman memang membantu tapi kebanyakan datang pada saat membutuhkan dan pergi ketika di butuhkan. 

                Tau la ya kan temen sekarang,,,, gk semuanya bisa sehati,, heheh namun ada juga si sahabat yg setia, saya juga gk bisa memfonis temen itu selalu datang dan pergi tanpa di antar hehehheh, tapi yang jelas temen itu ada batasnya,,, lantas sang pacar lah yang banyak berkorban membantu si perempuan tersebut yang sedang mengalami musibah. Ada lagi yang lain, gara-gara pacaran makin bikin semangat buat nyelesaikan pendidikan biar cepat nikah, hehheheh kan positif kan.

              Kisah kedua,,,, kalau ngomongin kisah kedua liat berita aja dech, seorang gadis di bunuh oleh pacarnya. waduhhhhhh jeng jeng jeng, ngeri ya… baru ada lagi seorang gadis telah di hamili oleh pacarnya walah walah walah, baru ada lagi ni seorang pemuda nekat mencuri boneka demi untuk memberikan kado kepada pacarnya, hmmmmmm. kalau dari kisah ini ternyata pacaran itu bisa membuat hal negative lhoooooo.

           Di satu sisi pacaran berdampak positif dan di sisi lain pacaran berdampak negative terus apakah kita langsung menjastifikasi pacaran itu buruk padalan ada baiknya dan menjustifikasi pacaran itu baik padalan ada buruknya.

               Melihat kegiatan debat kemarin saya agak pro ke psikolog yg kontra atas peraturan tersebut. Sebenarnya mau gimana pun di larang,,,, anak jaman sekarang sulit menemukan yang berkeinginan untuk tidak melakukan hal itu jadi kalau peraturan itu di buat takutnya apa yg diharapkan tidak tercapai. lohhhh lantas bagaimana kita membuat pemuda menjadi lebih baik,,, sebenarnya si bukan pacaran nya yg salah, tapi kelakuan pacaran nya itu yang menyalah, mungkin kalau dulu orang pacaran ada bapak/ibunya yg mendampingi sekarang kan engak gitu berarti yang di rubah ni mestinya kelakuan lewat pendekatan-pendekatan sehingga kalaupun pemuda melakukan pacaran dia tidak melakukan hal negative.

             Bisa ajakan pacaran itu adalah proses perkenalan untuk melanjutkan ke hubungan yang serius macem taaruf gitu, gak mungkin jugak kan tiba-tiba kenal di jalan terus langsung nikah gitu aja. Memang si ada juga yang tiba-tiba langsung kenal gitu aja langsung nikah terus bahagia,,,, namun kebanyakan yang saya tau tidak mengenal lebih dalam mengenai pasangannya sebelum menikah lebih besar berpotensi untuk cerai, walaupun tidak ada jaminan yg lama saling mengenal tidak akan cerai.

Ya kesimpulannya,,, mungkin niat perda itu sangat mulia namun untuk mewujudkan niat mulia tersebut ada cara….. jika caranya yang salah niat ingin merubah kea arah yang lebih baik malah berdampak buruk kedepannya.  


Facebook : Muhammad Rendi Ramanda
Twitter : @rendiramanda4
Email : ramandamrendi@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMPURNA

Bukak Puasa Bersama Dengan MANTAN

Kelembutan Hati