Sahur Di Tengah Medan Perang
Perjalanan pergantian hari nampaknya sudah semakin tidak terasa,
baru saja kemarin memasuki bulan ramadhan eh sudah hari keempat aja ramadhan
berjalan. Berarti tinggal 26 hari lagi menuju hari raya.
Banyak pelajaran yang di dapatkan dalam menjalankan ibadah puasa,
di antaranya mengontrol emosi. Kalau lah ibadah puasa hanya menahan haus dan
laper, mungkin semua orang bisa, namun yang terpenting dalam menjalankan ibadah
puasa adalah untuk bagaimana seseorang bisa mengendalikan hawa nafsunya.
Salah satu dari pengendalian hawa nafsu adalah berusaha bersabar
dari rasa emosional yang terjadi. Sabar itu kebanyakan orang bilang belajarnya
setiap hari, latihannya setiap saat, ujiannya mendadak, sekolahnya seumur hidup
hadiahnya kebahagiaan.
Yaaa semoga kita semuanya bisa lebih bersabar dan lebih bisa
mengendalikan hawa nafsu bukan hanya di bulan puasa. Sesunguhnya puasa adalah
tindakan pembelajaran agar seseorang dapat selalu berbuat baik kedepannya.
Jadi sebaiknya seseorang bersemangat dalam melaksakan ibadah harian
bukan hanya di dalam bulan puasa saja, namun di setiap seseorang masih bisa
merasakan indahnya bernafas.
Pada ramadhan tahun ini saya merasakan sahur di tengah-tengah medan
pertempuran, di mulai pada pukul 04:30 ledakan demi ledakan terjadi. Bunyinya
bukan pelan namun memang seperti kuatnya ledakan di medan pertempuran.
Sering saya menghayal dan merasakan seolah-olah ini memang sedang
terjadi peperangan. Druammm wahhh musuh menyerang, druammmm sangat kuat, eh
nampaknya Negara Indonesia membalas, ya gitu la saat-saat indah dalam
melaksanakan makan sahur.
Pada pukul 06:00 nampaknya para jenderal menarik pasukannya dari
medan pertempuran, ini terbukti dari redahnya suara tembakan-tembakan yang
terjadi. Harapan saya satuu, semoga di setiap menjalankan santap sahur
kemenangan ada di tangan Indonesia.
Namun semua itu hanya khayalan, bunyik ledakan-ledakan yang terjadi
bukan dari peperangan namun dari kegiatan anak-anak dalam bermain petasan.
Yaaa bulan ramadhan adalah bulan di mana seseorang banyak di uji,
terutama dari kegiatan musiman yang di lakukan oleh banyaknya anak-anak dalam
bermain mercon.
Semoga kedepannya para jenderal atau orang tua sang anak menarik
pasukan atau melarang anak-anakanya dalam bermain mercon yaaa. Kasihan uwak-uwak
di sebelah rumah itu, umur udah 70 tahun ke atas, engak tau apakah ramadhan
tahun depan bisa ikut kembali, tenaga pun udah bekurang eh setiap mau makan
sahur ada aja keributan yang terjadi.
Semoga semuanya kita bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi
banyak orang yaaa, yang belum move on dari mantannya, semoga di bulan ramadhan
ini dapet anugrha dari Tuhan untuk bisa melupakan sang mantan, Terlebih-lebih
bisa segera di satukan dengan seorang pasangan yang terbaik, sehingga
kebahagiaan dapat terwujud.
Jangan kasi mercon sama mantan ya, engak boleh!!!!!!!!!!!!!!
Komentar